LAPORAN PERCOBAAN 7,PEMBUATAN ASETON



       VII. Data Pengamatan             
           7.1. Pembuatan Aseton dengan Oksida KMNO4
NO
Perlakuan
Pengamatan
1.
Dirangkai alat sokletasi

2.
12 ml 2-propanol + 12 ml H2SO4 + 85 ml aquadest
Larutan menjadi panas dan suhunya 500C
3
Dimasukan dalam labu dasar bulat larutan tersebut + 16 gr KMNO4
Larutan mendidih dan terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat pekat atau betadin
4
Dimasukan batu didih dan dilakukan destilasi
Terjadi penetasan pertama pada tabung Erlenmeyer pada suhu 780C pada menit ke 3 menit dan tetesan terakhir pada suhu 76 0C pada 6 menit 56 detik
5
Diukur volume aseton yang ditimbang
Sebayak 40 tetes atau 2 ml
6
Diuji sama atau tidak bau yang dihasilkan dengan    etanol
Bau sama dengan etanol yaitu seperti bau balon

7.2. Pembuatan Aseton dengan Oksida K2Cr2O7
NO
Perlakuan
Pengamatan
1
Dirangkai alat destilasi

2
50 ml air + 27,5 ml H2SO4 + 29,5 isopropil alcohol dan dipanaskan
Warna bening dan menimbulkan panas. Dipanaskan sampai mendidih
3
10 gr K2Cr2O7 + 100 ml air dimasukan kedalam corong pisah
Kristal larut dan berwarna orange
4
Ditambahkan campuran    K2Cr2O7 dengan air kedalam campuran air + H2SO4 + isopropil alkohol
Warna menjadi hijau toska semakin banyak penambahan warna menjadi hijau pekat
5
Dilakukan destilasi pada suhu 750C
Suhu 83 0C tepat menetes pada waktu 7 menit 44 detik dan tetesan terakhir pada suhu 83 0C menit ke 8 menit 16 detik



VIII. Pembahasan
            Pada percobaan ini yaitu percobaan pembuatan aseton, kami melakukan semua prosedur yang ada didalam percobaan ini dengan baik sehingga kami mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang kita harapkan atau bisa dikatakan prosedur yang kami lakukan berhasil.
Aseton merupakan suatu senyawa kimia keton yang sagat sederhana tidak berwarna,  mudah menguap serta termasuk kedalam jenis pelarut organik yang mudah terbakar. Aseton dapat ditemukan secara alami pada tumbuh-tumbuhan dan juga pada hasil penguaraian metabolisme lemak pada hewan. Selain itu aseton juga terdapat pada urindan darah  manusia, tetapi jumlah yang banyak ditemukan pada seseorang yang penderita diabetes. Kegunaan dari aseton sendiri yaitu dapat membersihkan kuku, membersihkan whiteboard, keyboard komputer yang kotor, membuat lantai menjadi lebih mengkilap, menghilangkan noda pada cangkir yang terbuat dari porselin, membuat sepatu menjadi mengkilap (bisa dibuat semir sepatu), menghialngkan goresan kaca jam tangan. Dari sekian banyak kegunaaan aseton pada dasarnya aseton digunakan atau dibutuhkan sebagai pelarut, bahan dasar pembuatan plastik, dan berbagai produk kosmetik. Karena kegunaan aseton sangat banyak, perlu diketahui cara pembuatan aseton, sebagai berikut :
a.         Destilasi kering kalsium asetat
       
b.        Terbuat dari asam asetat dengan bantuan katalis mangan (II) karbonat dan dipanaskan pada suhu 110˚C - 120˚C.
                 
           
c.         Oksidasi alkohol sekunder dalam suasana asam, seperti menggunakan 2-propanol atau iso propanol dengan oksidator kalium dikromat.
                 
           http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/
           


8.1 Pembuatan aseton dengan oksidator KMnO4 (kalium permanganat)
        Pada prosedur ini yang pertama  kami menggunakan oksidator kalium permanganat, alasan mengapa menggunakan oksidator kalium permanganat yaitu karena kereaktifannya sebagai oksidator sangat kuat dan mampu memberikan warna ungu pekat setelah ditambahkan dengan larutan sehingga kita  dapat melihat destilat yang keluar tidak berwarna ungu juga. Nah, pada prosedur ini, hal yang pertama kita lakukan yaitu merangkai alat destilat, karena merangkai alat destilat membutuhkan waktu dan ketelitian maka terlebih dahulu kami merangkai alat destilat. Kemudian selanjutnya mneyiapkan bahan untuk didestilasi, yaitu dimaukkan kedalam labu alas bulat 26 ml 2-propanol + 12 ml H2SO4 + 85 ml aquadest, pada saat semua bahan kita campurkan semuanya larut menjadi larutan yang berwarna bening dan mempunyai suhu yaitu 50˚C, pada saat penambahan 16 gr kalium permanganat kedalam labu dasar bulat larutan menjadi seperti mendidih dan warnanya mula-mula ungu setelah lama kelamaan berubah menjadi coklat pekat mirip warna betadine.kemudian larutan didiamkan beberapa saat sampai suhunya turun atau tidak terlalu panas lagi, kemudian dilakukan destilasi. Destilasi dilakukan pada suhu 75˚C - 80˚C , terjadi tetesan pertama selama proses destoilasi yaitu pada suhu 78˚C pada waktu ke 3 menit dan tetesan terakhir pada suhu 76˚C pada waktu ke 6 menit 56 detik, tetesnnya berwarna bening dan mempunyai aroma seperti balon tiup.

8.2 Pembuatan aseton dari oksidator K2Cr2O7 ( kalium dikromat)
                  Pada prosedur kalium dikromat sama seperti dengan kalium permanganat, hanya saja diubah bahan yang akan didestilasi.pertama yaitu dirangkai alat destilasi,kemudian disiapkan bahan yaitu terdiri dari 50 ml aquadest + 29,2 ml 2-propanol dan 27,5 ml H2SO4 pekat, warnanya bening seperti terdapat minyak-minyak kemudian dipanaskan sampai mendidih. Kemudian 10 ml kalium dikromat + 100 ml aquadest, dimasukkan kedalam corong pisah lalu dikocok searah, warna larutan menjadi orange.kemudian kalium kromat dicampurkan kedalam larutan yang kita didihkan tadi, tuangkan sedikit demis edikit megguankan corong pisah kalium kromatnya, yang didapat yaitu larutan setelah dicampurkan seperti menggelegak panas dengan warna walnya hijau toska dan setelah ditambahkan semua larutan kalium dikromat warnanya menjadi hijau pekat. Kemudian didestilasi pada suhu 75˚C, hasil yang didapat yaitu tetesan pertama pada suhu 83˚C denagn waktu 7 menit 44 detik dan tetesan terakhir pada suhu 83˚C dengan waktu 8 menit 16 detik, aroma yang dihasilkan dari destilat yaitu seperti bau balon tiup dan warna larutannya bening.

IX. Kesimpulan 
a.    Pembutan aseton dapat dilakukan dengan cara yaitu destilasi kering kalsium asetat, asam asetat dengan bantuan katalis mangan (II) karbonat dan Oksidasi alkohol sekunder dalam suasana asam dengan menggunakan  oksidator KMnO4 dan K2Cr2O7.
b.    Temperatur dapat mempengaruhi proses pembuatan aseton,karena bila semakin tingi suhu maka semakin cepat pula destilat menetes.

X. Pertanyaan
     1. Mengapa menggunakan corong pisah pada saat menambahkan larutan kalium kromat kedalam gelas kimia yang berisi 50 ml aquadest + 29,2 ml 2-propanol dan 27,5 ml H2SO4 pekat ?
     2. Mengapa pada saat destilasi menggunakan kalium permanganat, destilat menetes cepat namun jarak menetes lagi lambat ?
     3. Mengapa pada saat bahan yang dibuat dengan adanya campuran H2SO4 ketika ditambahkan dengan oksidator menimbulkan larutan yang menggelegak dan panas?

XI. Daftar Pustaka
       Johanna. 2012. Spesifikasi Senyawa Kimia . Amerika : Reea Elsevier Group
  Kusmiati. 2009. Perencanaan Pabrik Aseton Proses Dehidrogenasi Isopropil
                   Alkohol. Surakarta : Universitas Muhammadiyah
  Krik dan Othmer . 1983. Encyclopedia Of Chemical Technology. New York
                   : Wiley
  Syamsurizal. 2019. Sintesis Aseton.http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/ Diakses pada tanggal 3 april 2019 pada pukul 20:09
  Tim Penuntun Kimia Organik. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Organik 1. Jambi : Universitas Jambi
  Wage. 2006. Organic Chemistry. New Jersey : Pearson Education Internasional

XII. Lampiran 

proses destilasi dengan oksida
KMnO4
alat destilasi 
hasil destilasi dengan oksidator
KMnO4









larutan K2Cr2O7

Komentar

  1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 1 Karena corong pisah digunakan untuk mendalikan larutan yang menetes kedalam labu dasar bulat, karena jika terlalu banyak dan cepat larutan menetes larutan dapat menimbulkan reaksi seperti air mendidih yaitu menggelegak, yang bertujuan juga untuk keselamatan praktikan (sanaq elfira, A1C117071)

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Karena kalium permanganat merupakan suatu oksidator kuat yang mana dapat mempercepat terjadinya suatu reaksi (sheila sagita, 09).

    BalasHapus
  3. saya ika ermayanti nim 031 saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 hal ini di sebabkan karena asam sulfat sendiri merupakan zat yang sangat asam dan sangat berbahaya bila terhirup maupun tersentuh dengan kulit, maka dari itu apapun zat yang terkena atau berkontak dengan asam sulfat akan menimbulkan gelegakan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM 9, KEISOMERAN GEOMETRI (Pengubahan Asam Maleat Menjadi Fumarat)

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN 2

KEUNIKAN DAN KERAGAMAN STRUKTUR STEROID