KERAGAMAN DAN KEUNIKAN STRUKTUR TERPENOID
KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM
DISUSUN OLEH:
YUYUN ERNAWATI
(A1C117063)
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL,
M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
Terpenoid merupakan salah satu senyawa yang terdapat
atom hidrogen dan atom karbon didalamnya. Terpenoid mempunyai atom karbon (C) 5
dan atom hidrogen (H) sebanyak 8.
Gambar. struktur terpenoid
Senyawa terpenoid umumnya
dapat larut didalam lemak dan sitoplasma sel pada tumbuhan. Terpen itu sendiri
tersusun dari 6 sub unit turunan dari terpen, yaitu monoterpen, seskuiterpen,
diterpen, triterpen, tetraterpen dan politerpen. Terpenoid sendiri tersusun
dari monoterpen dan seskuiterpen, yang mana sifat dari monoterpen dan
seskuiterpen mudah menguap. Senyawa terpenoid salahsatunya dapat ditemukan pada
minyak atsiri. Kelima sub unit turunan dari terpen akan dijelaskan dibawah ini:
a.
Monoterpen
Ciri khas dari
monoterpen yaitu memiliki bau yang sangat spesifik. Struktur monoterpen tersusun dari 2 unit penyusun yaitu penggabungan
kepala dan ekor dari 2 unit isopren. Tumbuhan tinggi, binatang laut, serangga
dan binatang jenis vertebrata, terdapat didalamnya senyawa monoterpenoid yang
telah diisolasi. Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai antiseptik, sedatif, ekspektoran, spasmolotik. Dan senyawa
monoterpenoid juga dapat digunakan sebagai bahan pemberi aroma pada parfum dan
makanan. Kerangka karbon pada monoterpen monosiklik yaitu dapat ditetapkan oleh
reaksi dehidrogenasi yang menjadi suatu senyawa aromatik. Selanjutnya penetapan
letak atau posisi gugus fungsi dari senyawa yang bersangkutan didalam kerangka
karbon itu sendiri. Atau bisa juga menggunakan cara mengubah senyawa yang
bersangkutan dengan reaksi-reaksi tertentu menjadi senyawa lain yang mempunyai
kerangka karbon yang sama.
b.
Seskuiterpen
Senyawa
seskuiterpen yaitu senyawa terpenoid yang terdiri dari tiga sub unit isopren yang ketiga
isopren tersebut terdiri dari kerangka asiklik, kerangka bisiklik, dan kerangka
naftalen. Senyawa seskuiterpen mempunyai aktivitas yang lumayan besar,
diantaranya sebagai antifeedant, hormon, antimikroba, antibiotik dan toksin. Senyawa-senyawa
seskuiterpen dapat diturunkan dari cis-isofarnesil
pirofosfat dan trans- farnesil
pirofosfat, melalui jalur reaksi siklisasi dan reaksi sekunder yang lain.
Kemudian isomer farnesil dihasilkan in
vivo melalui mekanisme yang sama seperti isomerisasi antara geranil dan
nerol.
c.
Diterpenoid
Diterpenoid
merupakan senyawa turunan dari terpenoid yang tersusun dari 4 unit isopren. Senyawa diterpenoid mempunyai
peranan penting ,yaitu sebagai hormon
pertumbuhan pada tanaman, anti karsinogenik, antifeedant, inhibitor tumor dan
senyawa pemanis.
d.
Triterpenoid
Triterpenoid
merupakan senyawa yang tersusun 3 dari 6 siklik yang bergabung dengan 5 siklik atau berupa siklik
6 yang mempunyai gugus fungsi pada suatu siklik tertentu. Strutur dari triterpenoid yang beragam dapat
timbul akibat dari reaksi-reaksi sekunder yang berikutnya seperti isomerisasi,
reduksi, oksidasi, siklisasi atas generil, farnesil, dan generil-generil
pirofosfat.
e.
Tetraterpenoid
Senyawa
tetraterpenoid ini memiliki atom C sebanyak 40. Rumus molekulnya yaitu C40H64,
yang terdiri dari 8 isopren. Biosintesis dari triterpenoid berasal dari
geranyl-geraniol. Triterpenoid sendiri lebih dikenal dengan nama karotenoid. Senyawa
triterpenoid terdapat pada akar wortel,daun bayam, daun tomat dan biji kelapa
sawit .
f.
Polyterpenoid
Polyterpenoid
tersusun melalui pyrofosfat isopentil (C5) dan dari sejumlah konjugasi unit
isopren. Polyterpenoid bayak terdapat pada tanaman karet dan latek, serta bahan
lainnya yang mengandung karet dan lateks.
Pertanyaan :
1. Mengapa
ada beberapa tumbuhan yang pertumbuhan yang tidak terlalu tinggi seperti
tumbuhan pada umunya.
2. Kita
sering melihat tumbuhan yang kulitnya tersayat-sayat, namun tidak lama kemudian
tumbuhan itu akan mengeluarkan getahnya dan berangsur-angsur sayatan itu akan
menutup dan mengering. Bagaimana hal itu bisa terjadi senyawa apa yang dapat berperan
dalam penyembuhan luka pada tumbuhan ?
3. Dulu
sewaktu kita masil kecil kita sering sekali mencicipi bagian bawah bunga asoka
pada kita memetiknya dari kelopak bunga. Mengapa pada bunga asoka terdapat rasa
manis yang biasanya kita cicip ketika kita menemukan bunga asoka ?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan no.2
BalasHapusMenurut saya, senyawa yang berperan dalam penyembuhan luka pada tanaman adalah senyawa seskuiterpen, dimana senyawa ini merupakan senyawa yang berfungsi sebagai hormon pada tanaman yang dapat menyembuhkan luka pada tanaman. semoga membantu
Hai yuyun. Saya akan menjawab permasalahan Pada no 3.
BalasHapusMenurut saya, adanya rasa manis pada bunga asoka dikarenakan adanya senyawa diterpen, karena senyawa diterpen merupakan senyawa untuk tumbuhan atau tanaman yang dapat memberikan rasa manis, yang mana telah kita ketahui rasa manis pada bunga untuk menarik serangga sehingga dapat melakukan penyerbukan pada bunga.
Saya akan membantu menjawab pertanyaan no 1.Menurut saya bisa saja hal tersebut dikarenakan oleh senyawa terpenoid yang ada didalam tumbuhan tersebut yang jumlahnya terlalu sedikit, sehingga pertumbuhannya pada tanaman tidak bisa maksimal atau tumbuh seperti selayaknya.
BalasHapus