POTENSI PEMANFAATAN FLAVONOID UNTUK MAHKLUK HIDUP


KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM





DISUSUN OLEH:
YUYUN ERNAWATI
 (A1C117063)



DOSEN PENGAMPU:
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019








            Senyawa flavonoid merupakan senyawa poifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C6C3C6 yaitu dua cincin yang dihubungkan oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada ekstrak tumbuhan. Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6C3C6 artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin benzena tersubtitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon.
            Flavonoid merupakan senyawa yang khas terdapat dalam tumbuhan hijau dengan mengecualikan alga. Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun dalam bunga. Sebagai pigmen bunga flavonoid berperan jenis dalam menarik burung dan serangga untuk melakukan penyerbukan pada bunga. Beberapa flavonoid tidak berwarna dan dapat menyerap sinar uv. Flavonoid juga dapat untuk pengaturan tumbuhan, penganturan fotosintesis, kerja antimikroba, dan antivirus.
Pemanfaatan senyawa flavonoid bagi kesehatan yaitu antara lain :
a.    Anti inflamasi
Beberapa senyawa isoflavon sudah diproduksi sebagai obat anti inflammasi, mengekstraksi apiginin dan luteolin dari
tanaman Chamomilla recutita yang terkenal mempunyai potensi antiinflammasi dan banyak digunakan baik sebagai obat tradisional maupun obatresmi yang telah diformulasikan oleh industri farmasi. Kedua senyawa tersebut mempunyai aktivitas anti-inflamasi serupa dengan indomethacin, yaitu jenis obat anti-inflammasi yang telah banyak dipasarkan.
b.    Anti tumor / anti kanker
Senyawa flavonoida dan isoflavonoida banyak disebut-sebut berpotensi
sebagai antitumor/antikanker. Proses pembentukan penyakit kanker dapat
dibagi dalam 2 (dua) fase, yaitu fase inisiasi dan fase promosi. Senyawa
flavonoida terbukti menghambat aktivitas senyawa promotor terbentuknya
tumor, sehingga disebut sebagai antitumor. Dari sejumlah senyawa flavonoida
dan isoflavonoida, yang banyak disebut-sebut berpotensi sebagai
antitumor/antikanker adalah genestein yang merupakan isoflavon aglikon.
Potensi tersebut antara lain menghambat perkembangan sel kanker payudara
(Lamastiniere dkk., 1997) dan sel kanker hati (Hendrich, dkk., 1997).
Penghambatan sel kanker oleh senyawa flavon/isoflavon ini terjadi khususnya
pada fase promosi (Fujiki dkk., 1986). Genestein yang merupakan salah satu
komponen isoflavon tersebut juga terdapat pada kedelai dan tempe.
c.    Anti virus
Mekanisme penghambatan senyawa isoflavon pada virus diduga terjadi melalui penghambatan sintesis asam nukleat (DNA atau RNA) dan pada translasi virion atau pembelahan dari poliprotein. Percobaan secara klinis menunjukkan bahwa senyawa isoflavon tersebut berpotensi untuk penyembuhan pada penyakit demam yang disebabkan oleh rhinovirus, yaitu dengan cara pemberian intravena dan juga terhadap penyakit hepatitis-B. Sementara itu, berbagai percobaan lain untuk  pengobatan penyakit liver masih berlangsung.
d.   Anti alergi
Senyawa flavonoida khellin (dimethoxy-methyl-furano-chromone) yang
terdapat pada tanaman Ammi visnaga, telah berhasil diformulasikan menjadi
obat (FPL-670: disodium kromoglikat), antara lain untuk penyakit asma,
rhinitis, konjunctivitis, dan gastro-intestinal. Aktivitas anti allergi bekerja melalui mekanisme sebagai berikut:
1.    Penghambatan pembebasan histamin dari sel-sel "mast", yaitu sel yang
mengandung granula histamin, serotinin, dan heparin.
2.    Penghambatan pada enzim oxidative nukleosid-3', 5' siklik monofosfat
fosfodiesterase, fosfatase alkalin, dan penyerapan Ca.
3.    Berinteraksi dengan pembentukan fosfoprotein.
Senyawa-senyawa flavonoid lainnya yang digunakan sebagai anti-allergi antaralain adalah terbukronil, proksikromil, dan senyawa kromon.



Pertanyaan :
1.    Kita seringkan kalau misalnya digigit dengan lebah dan dengan spontan kita cari bunga dan kita oleskan pada bagian yang tersengat tadi, nah setelah itu sengatan lebah tadi tidak membengkak. Berarti disini bunga berperan sebagai anti inflamasi, yang saya tanyakan bagaimana bunga dapat dikatakan sebagai anti inflamasi ?
2.    Manfaat dari senyawa flavonoid salah satunya sebagai anti alergi, nah bagaimana jika ada seorang yang alergi terhadap suatu makanan, apakah didalam tubuhnya tidak ada senyawa flavon, atau dia kurang mengkonsumsi tumbuhan yang banyak mengandung senyawa flavonoid ?
3.    Ketika kita demam itu berarti tubuh kita telah terserang oleh virus rhinovirus. Nah bagaimana upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah virus tersebut masuk kedalam tubuh kita ?



Komentar

  1. Saya akan menjawab no 1 menurut pendapat saya, bunga sebagai antiinflamasi. Yaitu dimana didalam bunga terdapat senyawa flavonoid, salah satu fungsi dari senyawa flavonoid adalah sebagai antiinflamasi. Saat bunga dihancurkan dan dioleskan atau digosokkan kekulit yang terkena sengatan saat itulah flavonoid yang ada didalam bunga bekerja sebagai antiinflamasi untuk meredakan bengkat pada kukit yang tersengat lebah

    BalasHapus
  2. 3. Seperti yang sama sama kita ketahui bahwasanya senyawa Flavonoid berupa isoflavon dapat melakukan mekanisme penghambatan pada virus melalui penghambatan sintesis asam nukleat (DNA atau RNA) dan pada translasi virion atau pembelahan dari poliprotein.

    Nah dengan begitu untuk mencegah virus masuk kedalm tubuh kita maka setiap harinya kita harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung Flavonoid agar tidak mudah terserang penyakit.

    BalasHapus
  3. 2. Alergi makanan adalah respons abnormal terhadap makanan yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh. beberapa jenis makanan yang dapat memicu alergi terhadap tubuh, terutama sumber protein. Jadi, dilihat dari manfaat senyawa flavonoid salah satunya sebagai anti alergi. Bahwa makanan yang mengandung flavonoid, seperti buah-buahan ataupun sayuran berpotensi mengurangi/menyembuhkan alergi terhadap seseorang. Sehingga seseorang yang terkena alergi, dapat dikatakan seseorang tersebut kekurangan senyawa flavonoid dalam tubuhnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM 9, KEISOMERAN GEOMETRI (Pengubahan Asam Maleat Menjadi Fumarat)

JURNAL PERCOBAAN 6, REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

JURNAL PERCOBAAN 9, KEISOMERAN GEOMETRI